Rabu, 06 Maret 2024

PUISI ku

 Sempurnanya ciptaan Ilahi


Pagi itu langit begitu cerah

Namun panas mentari tak menyakiti

Napasku membuncah

Tak sabar, di mana kakiku akan berhenti?


Di tanah yang dingin pohon-pohon menjulang

Udara dingin, namun tak berangin

Terus menanjak, terus menyusuri tebing

Ransel membebani, tenggorokan kering


Hutannya seram,

Tebingnya curam,

Jalannya suram,

Asa lebam.


Setapak berkelok dan menanjak tak berujung

Burung dan hewan penghuni hutan berdendang

Ini terlalu jauh!

Badan penuh peluh, mulut penuh keluh.

"Sedikit lagi", "Sebentar lagi", terhadap diri kukuhkan hati

"Itu dia!" bahagia memekik, buah kesabaran bersemi

Surgakah ini? Mata yang tak tau diri segera mengimani


Air terjun Lalay, sungguhnya kami tak akan lalai

Indah yang tersembunyi, begitu sempurnanya ciptaan llahi.

Sungguh aku tak ingin pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar